Kamis, 03 Agustus 2023

0 Danrem 133/NW Hadiri FGD Guna Antisipasi Maraknya Kasus Bunuh Diri Yang Terjadi di Wilayah Provinsi Gorontalo

 

Komandan Korem (Danrem) 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Totok Sulistyono, S.H., M.M., M.I.P., menghadiri kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dengan Tema mengantisipasi maraknya Kasus Bunuh Diri yang terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo, bertempat di Ballroom Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jl. Nani Wartabone, Kel. Ipilo, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo, Kamis (3/8/2023).

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, MM., Pj. Gubernur Gorontalo Ir. Ismail Pakaya, M.E., Wakapolda Gorontalo Brigjen Pol. Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, M.H., Danlanal Gorontalo Letkol Laut (P) Indragiri Yani W., S.T., M.Sc., M.Tr.Opsla, KBO Binda Gorontalo Lembang Sule, Dansatradar 224/Kwd Mayor Lek Janner Halomoan Silalahi, ST., Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Dr. Muflih B. Fattah MM., Asintel Kejaksaan Tinggi Gorontalo Otto Sombotan., Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Yuriko Kamaru, Kasubid Kerjasama Intelijen Daerah Mardun Sadue, S.Ip., Para Kepala Dinas Se Provinsi Gorontalo, Para PJU Polda Gorontalo.

Dalam sambutannya, Direktur Intelijen Keamanan Polda Gorontalo Hendri Hotuguan selaku ketua panita pelaksanaan menyebut, dari bulan Januari hingga Juli 2023 kasus bunuh diri di Gorontalo sudah mencapai 25 kasus. Di mana setiap bulannya trend kasus bunuh diri ini mengalami kenaikan. Penyebab bunuh diri pun setelah diselidiki disebabkan berbagai macam latar belakang permasalahan, mulai dari masalah ekonomi, faktor asmara hingga keluarga.

"Dari data yang ada, kasus bunuh diri ini sudah tercatat di seluruh wilayah kabupaten kota dan paling banyak di Kabupaten Gorontalo. Rata – rata usia dari 17 tahun hingga 70 tahun. Itu pun belum terhitung kasus yang kami temukan di rumah sakit – rumah sakit, terkait percobaan bunuh diri seperti meminum racun, tapi berhasil diselamatkan oleh tim medis," ungkapnya.

Sementara itu Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, MM., mengatakan, upaya pencegahan bunuh diri sebenarnya bisa dilakukan. Namun pengetahuan daripada ciri-ciri ataupun tanda-tanda orang yang punya masalah dan terlihat ingin melakukan bunuh diri, masih sangat kurang untuk dipahami. Sehingganya melalui FGD ini diharapkan akan lahir suatu pemikiran bersama yang merupakan sebuah solusi konkrit untuk mengatasi fenomena bunuh diri.

"Fenomena bunuh diri ini yang akan menjadi kajian kita hari ini. Berikan kami masukan sebaik-baiknya, jangan sungkan untuk memberikan masukan, sampai dari segi mana yang harus kita perbaiki. Apa bila kita harus mengambil langkah, langkah yang mana yang harus kita lakukan," terangnya.

Beberapa hal yang menjadi solusi dari pelaksanaan pembukaan FGD ini, diharapkan Provinsi Gorontalo bisa menambah tenaga medis dalam hal ini psikolog maupun psikiater. Tekait hal ini, akan ditindaklanjuti oleh Penjabat Gubernur Ismail Pakaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

. PENERANGAN KOREM 133/NWB | KODAM MERDEKA